Inter Milan Tahan Imbang Bayern Munchen: Drama di Giuseppe Meazza – Pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions 2025 antara Inter Milan dan Bayern Munchen menjadi salah satu laga paling dramatis dalam sejarah kompetisi ini. Dengan hasil imbang 2-2 di Stadion Giuseppe Meazza, Inter Milan berhasil mengamankan tiket ke semifinal berkat keunggulan agregat 4-3. Artikel ini akan mengupas tuntas sicbo online jalannya pertandingan, strategi kedua tim, serta dampak hasil ini bagi perjalanan mereka di Liga Champions.
Babak Pertama yang Ketat
Babak pertama berlangsung dengan intensitas tinggi, meskipun tidak ada gol yang tercipta. Kedua tim bermain hati-hati, mengandalkan penguasaan bola dan serangan balik cepat. Bayern Munchen, yang harus mengejar defisit agregat, mencoba menekan sejak awal. Namun, lini pertahanan Inter Milan yang dikawal oleh Alessandro Bastoni dan Benjamin Pavard berhasil meredam serangan-serangan berbahaya dari Harry Kane dan Leroy Sané. Di sisi lain, Inter Milan juga memiliki beberapa peluang emas melalui Lautaro Martinez dan Hakan Calhanoglu. Namun, penyelesaian akhir yang kurang maksimal membuat skor tetap 0-0 hingga turun minum.
Baca Juga : Kemenangan Perdana Alex Marquez: Momen Bersejarah di MotoGP Spanyol 2025
Babak Kedua: Gol-Gol Penentu
Drama sesungguhnya dimulai di babak kedua. Bayern Munchen membuka skor lebih dulu pada menit ke-52 melalui Harry Kane. Umpan silang dari Leroy Sané berhasil dimanfaatkan Kane dengan tembakan datar yang mengarah slot depo 10k ke sudut bawah gawang Yann Sommer. Gol ini membuat agregat menjadi imbang 2-2, memberikan harapan bagi Bayern untuk melaju ke semifinal.
Namun, Inter Milan tidak tinggal diam. Hanya enam menit berselang, Lautaro Martinez mencetak gol penyama kedudukan. Memanfaatkan kemelut di depan gawang Bayern, Martinez dengan tenang menceploskan bola dari jarak dekat. Gol ini mengembalikan keunggulan agregat bagi Inter Milan.
Tak lama kemudian, Benjamin Pavard mencetak gol kedua bagi Inter Milan melalui sundulan tajam yang memanfaatkan sepak pojok dari Hakan Calhanoglu. Gol ini membuat agregat berubah menjadi 4-2 untuk keunggulan Inter.
Bayern Munchen kembali memperkecil ketertinggalan pada menit ke-76 melalui Eric Dier. Sundulan Dier yang memanfaatkan umpan dari sisi kanan membuat skor menjadi 2-2 di pertandingan, tetapi Inter tetap unggul agregat 4-3.
Strategi dan Performa Kedua Tim
Inter Milan menunjukkan performa yang luar biasa dalam laga ini. Pelatih Simone Inzaghi berhasil merancang strategi yang efektif untuk meredam serangan Bayern Munchen sekaligus memanfaatkan peluang dari situasi bola mati. Keputusan untuk memainkan Benjamin Pavard sebagai bek tengah terbukti tepat, mengingat kontribusinya dalam mencetak gol dan menjaga lini pertahanan.
Di sisi lain, Bayern Munchen juga tampil agresif, terutama setelah tertinggal agregat. Pelatih Vincent Kompany mencoba berbagai taktik, termasuk memasukkan pemain-pemain ofensif seperti Kingsley Coman dan Thomas Müller. Namun, ketangguhan lini belakang Inter Milan dan penampilan gemilang Yann Sommer di bawah mistar gawang membuat Bayern kesulitan mencetak gol tambahan.
Dampak Hasil Pertandingan
Hasil ini memiliki dampak besar bagi kedua tim. Bagi Inter Milan, kemenangan agregat ini menjadi bukti bahwa mereka adalah salah satu tim terkuat di Eropa saat ini. Dengan lolos ke semifinal, Inter memiliki peluang besar untuk meraih gelar Liga Champions musim ini slot bonus new member. Mereka akan menghadapi Barcelona, lawan yang tidak kalah tangguh, dalam laga semifinal.
Sementara itu, bagi Bayern Munchen, hasil ini menjadi pukulan berat. Setelah tampil dominan di Bundesliga, mereka gagal melanjutkan kesuksesan di kompetisi Eropa. Kekalahan ini juga menjadi bahan evaluasi bagi Vincent Kompany untuk memperbaiki performa timnya di musim mendatang.
